Multimedia Pembelajaran dalam Era Revolusi Industri 4.0
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Sejarah Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun
1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang
pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki
dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh
Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.
Revolusi industri keempat merupakan era digital
ketika semua mesin terhubung melalui sistem internet atau cyber system. Situasi
membawa dampak perubahan besar di mastarakat. Contoh kasus, televisi yang
selama ini menjadi satu-satunya produksen hiburan dan informasi berlahan mulai
ditinggalkan. Sebaliknya banyak konsumen (publik) yang justru beralih ke kanal
media sosial (youtube, Instagram dll). Baik dalam beriklan produk, mencari
informasi, hiburan dan lain-lain. Inilah gejala baru revolusi industri keempat.
Tak jauh berbeda dengan revolusi-revolusi industri sebelumnya, revolusi
industri keempat juga sama pentingnya. Secara umum, definisi revolusi industri
adalah ketika kemajuan teknologi yang besar disertai dengan perubahan sosial
ekonomi dan budaya yang signifikan.
Pada revolusi industri pertama, dari akhir 1700
sampai pertengahan 1800an, menandai transisi dari pembuatan barang menggunakan
tangan dengan beralih ke mesin. Dimulai di Inggris dan diadopsi di Belgia,
Prancis, AS dan menjalar ke negara-negara lain. Sementara revolusi industri
kedua dimulai pada akhir 1800-an. Sebagian besar sebagai hasil dari penemuan
listrik. Diantaranya era produksi massal dan jalur perakitan. Penyebaran
teknologi yang luas seperti transportasi, telegraf, kereta api, gas dan air.
Situasi ini menimbulkan pergerakan manusia dan informasi tidak seperti
sebelumnya. Dan yang terpenting adalah menyebabkan produksi barang seperti
mobil, pupuk dan minyak bumi. Sementara itu, revolusi industri ketiga muncul
saat pengenalan komputer dan elektronik digital lainnya di tahun 1950an. Di
antara perubahan kunci adalah otomasi, yang menyebabkan kenaikan Cina.
Revolusi Industri 4.0
Era revolusi industri 4.0 juga mengubah cara pandang
tentang pendidikan. Perubahan yang dilakukan tidak hanya sekadar cara mengajar,
tetapi jauh yang lebih esensial, yakni perubahan cara pandang terhadap konsep
pendidikan itu sendiri. Pendidikan setidaknya harus mampu menyiapkan anak
didiknya menghadapi tiga hal:
a) menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang
pekerjaannya saat ini belum ada;
b) menyiapkan anak untuk bisa menyelesaikan masalah
yang masalahnya saat ini belum muncul, dan
b) menyiapkan anak untuk bisa menggunakan teknologi
yang sekarang teknologinya belum ditemukan. Sungguh sebuah pekerjaan rumah yang
tidak mudah bagi dunia pendidikan.
Menghadapi Era Revolusi Industri
Untuk bisa menghadapi semua tantangan tersebut,
syarat penting yang harus dipenuhi adalah bagaimana menyiapkan kualifikasi dan
kompetensi guru yang berkualitas. Pasalnya, di era revolusi industri 4.0
profesi guru makin kompetitif. Setidaknya terdapat lima kualifikasi dan
kompetensi guru yang dibutuhkan di era 4.0. Kelimanya meliputi:
(1) Educational competence, kompetensi
mendidik/pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill di era
ini;
(2) Competence for technological commercialization,
punya kompetensi membawa siswa memiliki sikap entrepreneurship (kewirausahaan)
dengan teknologi atas hasil karya inovasi siswa;
(3) Competence in globalization, dunia tanpa sekat,
tidak gagap terhadap berbagai budaya, kompetensi hybrid, yaitu global
competence dan keunggulan memecahkan problem nasional;
(4) Competence in future strategies, dunia mudah
berubah dan berjalan cepat, sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat
apa yang akan terjadi di masa depan dan strateginya, dengan cara joint-lecture,
joint-research, joint-resources, staff mobility dan rotasi, paham arah SDG’s,
dan lain sebagainya.
(5) Cconselor competence, mengingat ke depan masalah
anak bukan pada kesulitan memahami materi ajar, tapi lebih terkait masalah
psikologis, stres akibat tekanan keadaan yang makin komplek dan berat.
Tak terkecuali dalam pembelajaran, perubahan bisa
dengan melakukan reorientasi kurikulum untuk membangun kompetensi era revolusi
industri 4.0 dan menyiapkan pembelajaran berbasis daring dalam bentuk hybrid
atau blended learning. Saat ini yang
namanya revolusi industri ke 4 dimulai dengan revolusi internet yang dimulai
pada tahun 90-an, nah tahun 90-an belum tahu kalau internet efeknya akan
seperti hari ini. Hari ini seluruh negara di dunia baru melihat apa efek dari
Internet of things, Menghadapi era revolusi industri 4.0, peran pendidikan
tinggi menjadi sangat penting, terutama dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karenanya, pendidikan tinggi yang berbasis riset harus
mendorong semakin terbukanya pengetahuan yang mampu meningkatkan kesejahteraan
manusia.
Pengaruh di bidang pendidikan
Tidak dapat kita pungkiri, dengan semakin canggihnya
teknologi yang sedang berkembang mau tidak mau membawa perubahan yang cukup
signifikan di berbagai lintas sektor kehidupan. Salah satu bahasan yang cukup
menarik yakni terkait hubungan revolusi industri 4.0 dengan sistem pendidikan
di Indonesia, sesuai arahan MENRISTEKDIKTI terkait dampak industri 4.0 yakni
dengan adanya ‘digitalisasi sistem’, mau tidak mau menuntut baik para dosen
maupun mahasiswa untuk mampu dengan cepat beradaptasi dengan perubahan yang
ada. Sistem pembelajaran yang semula berbasis pada tatap muka secara langsung
di kelas, bukan tidak mungkin akan dapat digantikan dengan sistem pembelajaran
yang terintegrasikan melalui jaringan internet (online learning). Adanya
perubahan tersebut juga memiliki analisis risk-benefit, di mana keuntungan yang
bisa didapatkan antara lain mahasiswa tetap bisa belajar dan tetap bisa
mengakses materi pembelajaran tanpa harus hadir di kelas, hal ini pun menjadi
keuntungan tersendiri bagi siswa yang mengalami kendala dalam hal jarak dan
finansial.
Menristekdikti menjelaskan ada lima elemen penting
yang harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri
4.0, yaitu:
1. Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif
di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT),
Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic,
mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan
perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data
literacy, technological literacy and human literacy.
2. Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan
tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam
mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu,
mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem perkuliahan
distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan
mahasiswa. Cyber University ini nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak
bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas.
3. Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan
peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi
revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan pembangunan
infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan untuk
menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
4. Terobosan dalam riset dan pengembangan yang
mendukung Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi,
Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat.
5. Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi
untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula
berbasis teknologi.
Permasalahan
1. Bagaimana peran
pelajar dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0?
2. Bagaimana cara kita sebagai calon guru untuk mempersiapkan diri menghadapi revolusi Industri
4.0?
3. Apa saja
keterampilan yang harus kita miliki
sebagi mahasiswa dan sebagai calon pengajar dalam menghadapi revolusi
Industri4.0?
Baiklah saya akan menjawab no 3
BalasHapusMenurut saya Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.
saya setuju dengan pendapat eka, dimana kita sebagai mahasiswa seharusnya mempunyai skill yang baik untuk masa depan, lebih terampil, kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi, dan juga harus dapat mengikuti perkembangan zaman dalam artian teknologi yang semakin canggih ini, terus belajar mengembangkan dan mengikuti perkembangan teknologi agar tidak gaptek, dan ada baiknya mulai dari sekarang kita terus membiasakan belajar IT, OT, IOT dan yang lainnya yang merupakan bagian dari revolusi 4.0
HapusTerimakasih atas tanggapan saudari Eka dan Intan, saya ingin menambahakan di Era Revolusi Industry 4.0 ini Mahasiswa harus menjadi live long leaner atau menjadi pembelajar yang belajar seumur hidup. Artinya mahasiswa harus terampil, terus belajar dengan hal-hal baru, maka dari itu kampus pun harus menunjang kurikulum, Fasilitas , sarana dan prasarana sehingga mudah bagi mahasiswa untuk belajar hal hal baru.
HapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan no 3.menurut saya keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa dan calon pelajar dalam menghadapi Revolusi Industri era 4.0 ini adalah dengan mengembangkan sikap keterampilan dan inovasi. Karena keterampilan dan inovasi akan bisa mencetak lulusan perguruan tinggi yang handal dan bisa bersaing secara nasional maupun internasional. Hal ini seperti yang dikatakan oleh didin dalam pembukaan Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta "Berarti mahasiswa yang dibekali dengan berbagai macam keterampilan itu, ya, agar dirinya mampu bersaing di dunia kerja,"
BalasHapusTerimakasih atas Jawaban saudari, menurut saya sebagai seorang mahasiswa dan juga sebagai seorang guru kita harus lebih sering dan lebih belajar lagi mengenai perkembangan TEknologi dan juga kita harus sering sering mencari informasi dari luar kampus atau melakukan pemebelajaran jarak jauh dengan orang lain sehingga dengan memehami berbagai macam teknologi informasi dan juga memiliki kemampuan mengolahnya maka kita bisa menerapkan hal ini kepada siswa kita.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan kedua, menurut saya cara yang harus untuk mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0 ini adalah dengan melatih dan mengembangkan softskill serta hardskill, meningkatkan kreatifitas, dan inovatif. Karena seorang guru untuk dapat menguasai Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia
BalasHapus