PRINSIP DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
PRINSIP
DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Multimedia
interaktif dapat dibedakan menjadi multimedia interaktif of line dan on line. Multimedia interaktif of line adalah program
multimedia yang tidak terkoneksi dengan internet, hanya beroperasi pada
komputer stand alone.
Sedangkan multimedia interaktif on
line adalah program multimedia yang terkoneksi dengan jaringan
internet atau sering disebut dengan istilah hypermedia. Penggunaan alat pemusat perhatian dalam media
pembelajaran dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta didik untuk fokus
terhadap materi pelajaran. Hal ini membantu konsentrasi peserta didik dalam
memahami isi pelajaran sehingga penguasaan mereka menjadi lebih baik.
Informasi
atau keterampilan baru jarang sekali dapat dikuasai secara maksimal hanya
dengan satu kali proses belajar. Agar penguasaan terhadap informasi atau
keterampilan baru tersebut dapat lebih optimal, maka perlu dilakukan bebrapa
kali pengulangan. Prinsip pengulangan ini harus diperhatikan dalam
mengembangkan media pembelajaran. Proses belajar mengajar akan lebih berhasil
manakala terjadi interaksi dua arah antara pengajar dan peserta didik.
Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman
dan penguasaan materi pelajaran. Oleh karena itu media pembelajaran yang
digunakan hendaknya mampu menimbulkan keterlibatan peserta didik secara aktif
(interaktif) dalam proses belajar
Penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberikan kontribusi terhadap
efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada
intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan
sangat besar kepada pesertandidik dalam proses pembelajaran. Namun demikian
peran tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan terhadap efektifitas
penggunaan media dalam pembelajaran. Peranan tersebut tercermin dari
kemampuannya dalam memilih media yang digunakan. Karena hal tersebut dapat
menentukan kemajuan suatu pembelajaran terhadap peserta didik. Program
pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta
diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai . jadi Media Pembelajaran merupakan alat bantu yang tidak dapat ditolak
dan dipungkiri keberadaannya, karena memang gurulah yang menghendaki
untuk memudahkan penyampaian pesan-pesan kepada siswa.
Multimedia adalah media
yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik,
gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi
dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia interaktif. Multimedia
linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol
apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan
sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film. Multimedia interaktif adalah
suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan
oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk
proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia
pembelajaran interaktif, aplikasi game dll. multimedia pembelajaran dapat
diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran,
dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap)
serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar
sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada
pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran
untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini
disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan atau dimanfaatkan
dalam kegiatan belajar mengajar.p rinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah:
Ø media yang
dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang
digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa,
bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar)
Ø untuk dapat
memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media
pembelajaran
Ø pemilihan media
pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan
media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa
Ø pemilihan media
harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media,
dan lingkungan fisik tempat siswa belajar
faktor yang mempengaruhi penggunaan
media dalam kegiatan pembelajaran yang dapat dipakai sebagai dasar dalam
kegiatan pemilihan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
·
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
·
karakteristik siswa atau sasaran
·
jenis rangsangan belajar yang
diinginkan
·
keadaan latar atau lingkungan
·
kondisi setempat
·
luasnya jangkauan yang ingin dilayani
Komponen
Multimedia Pembelajaran
Terdapat empat komponen penting dalam multimedia.
Empat komponen tersebut adalah:
·
komputer, yang berfungsi untuk
mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, serta berinteraksi dengan
user;
·
link, yang menghubungkan user dengan
informasi yang ada dalam program multimedia;
·
alat navigasi, yang berguna untuk
memandu user dalam menjelajah informsi;
·
ruang untuk mengumpulkan, memproses, dan
mengkomunikasikan gagasan user
prinsip prinsip multimedia
Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita
memiliki potensi belajar yang berbeda-beda. Kini dunia pendidikan makin maju,
dapatkah modalitas belajar siswa yang berbeda-beda ini dibawa dalam sebuah
teknologi Multimedia? Menurut Mayer ada 12 prinsip desain multimedia
pembelajaran yang dapat diterapkan di Pembelajaran, yaitu:
1. Prinsip Multimedia
Siswa
bisa belajar lebih baik dengan gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata
saja. Karena dinamakan multimedia berarti wajib mampu mengkombinasikan berbagai
media (teks, gambar, grafik, audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll)
menjadi satu kesatuan yang harmonis. Sebab kalau tidak namanya bukan multimedia
tapi single-media.
2.
Prinsip Kesinambungan Spasial
Siswa
bisa belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan
dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu,
ketika ada gambar (atau hal lain seperti video, animasi, dll) yang dilengkapi
dengan teks, maka teks tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan dari gambar
tersebut, jangan menjadi sesuatu yang terpisah.
3. Kesinambungan Waktu
Siswa
bisa belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara
simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya. Nah, ketika
Anda ingin memunculkan suatu gambar dan atau animasi atau yang lain beserta
teks, misalnya, sebaiknya munculkan secara bersamaan alias simultan. Jangan
satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau tidak terkait satu sama
lain. Begitu kata Mayer.
4. Prinsip Koherensi
Siswa
bisa belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang
tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan. Nah, ini yang sering terjadi.
Banyak sekali pengembang media mencantumkan sesuatu yang tidak perlu. Mungkin
maksudnya untuk mempercantik tampilan, memperindah suasana atau menarik
perhatian mata. Tapi, menurut Mayer, hal ini sebaiknya dihindari. Cantumkan
saja apa yang perlu dan relevan dengan apa yang disajikan. Jangan macam-macam.
5. Prinsip Modalitas Belajar
Siswa
bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video, daripada dari
animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi
daripada sudah ada narasi ditambah pula dengan teks yang panjang. Hal ini,
sangat mengganggu.
6. Prinsip Redudansi
Siswa
bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari
animasi, narasi plus teks pada layar (redundan). Jika kata-kata dan
gambar-gambar disajikan secara visual maka saluran visual akan kelebihan beban.
Jika animasi berisi narasi yang padat, maka sebaiknya tidak menambahkan teks
yang hanya mengulang kata-kata dari narasi.
7. Prinsip Personalisasi
Siswa
bisa belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif
(conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal. Lebih baik
menggunakan kata-kata lugas dan enak daripada bahasa teoritis, oleh
karena itu, sebaiknya gunakan bahasa yang komunikatif dan sedikit ber-style.
8. Prinsip Interaktivitas
Siswa
bisa belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang
dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching). Sebenarnya, orang
belajar itu tidak selalu linier alias urut satu persatu. Dalam kenyataannya
lebih banyak loncat dari satu hal ke hal lain. Oleh karena itu, multimedia
pembelajaran harus memungkinkan user/pengguna dapat mengendalikan penggunaan
daripada media itu sendiri. dengan kata lain, lebih manipulatif (dalam arti
dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik. Simulasi, branching,
game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang komunikatif, dan lain-lain
akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin tinggi.
9. Prinsip Sinyal
Siswa
bisa belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight,
penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan
warna, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan penekanan, highlight atau pusat
perhatian (focus of interest). Karena itu kombinasi penggunaan media yang
relevan sangat penting sebagai isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan
sesuatu.
10. Prinsip Perbedaan Individu
Pengaruh
desain lebih kuat terhadap siswa berpengetahuan rendah daripada berpengetahuan
tinggi, dan terhadap siswa berkemampuan spasial tinggi daripada berspasial
rendah. Siswa yang berpengetahuan lebih tinggi bisa menggunakan pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya untuk mengkompensasi atas kurangnya petunjuk dalam
presentasi. Siswa yang berpengetahuan rendah kurang bisa melakukan pemrosesan
kognitif yang berguna saat presentasinya kurang petunjuk. Siswa yang memiliki
kemampuan spasial yang tinggi memiliki kapasitas kognitif untuk secara mental
memadukan reprentasi verbal dan visual dari presentasi multimedia yang ada.
Siswa yang berspasial rendah harus mengerahkan kapasitas kognitif yang begitu
banyak untuk memahami apa yang disajikan.
11. Prinsip
Praktek
Interaksi
adalah hal terbaik untuk belajar, kerja praktek dalam memecahkan masalah dapat
meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang
sedang dipelajari.
12. Pengandaian
Menjelaskan
materi dengan audio meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih baik dari animasi
dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada layar
Permasalahan
1. Dalam
prinsip multimedia, multimedia mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar,
grafik, audio/narasi, video, animasi, dan simulasi, apa yang harus
dipertimbangkan dalam pembuatan multimedia yang akan digunakan?
2. Bagaimanakah
solusi kita sebagai seorang guru untuk memilih multimedia yang akan digunakan
disuatu daerah terpencil?
3. Berdasarkan
prinsip perbedaan individu Bagaimana contoh penggunaan multimedia dalam
pembelajaran kimia, dimana kita ketahui sulit bagi sebagian besar siswa untuk memahami
materinya?
Adakah hubungan prinsip kesinambungan spasial dan kesinambungan waktu? Bisakah dijelskan!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya Novi Paramita Dewi (A1C116049) akan mencoba menjawab pertanyaan saudari, menurut pendapat saya yg harus dipertimbangkan dalam pembuatan multimedia adalah multimedia yg dibuat hrs membantu penyampaian materi atau dlm kata lain harus tercapai tujuan pembelajarannya, selain itu jg harus disesuaikan dgn keadaan/karakteristik siswa nya. Misal anda mengajarin ank yg hiperaktif, so pasti multimedia yg anda buat harus disuaikan dgn keadaan siswa. Selain itu dlm pembuatan multimedia seorng guru jg dituntut memahami ciri2 multi media yg cocok untk dibuat. Jgn meletakkan picture2+suara2 yang tidak ada kaitannya dg materi yg disampaikan sehingga mengganggu konsentrasi anak ketika kita menjelaskan pelajaran menggunakan multimedia.
BalasHapusterimakasih atas jawaban saudari, tapi saya ingin menanyakan bagaimana dikleas yang kita tahu memiliki berbagai macam karakter siswa
HapusJawaban untuk nomor 2
BalasHapusBerdasarkan hasil penelitian dari jurnal yang saya baca, disarankan guru-guru baik di perkotaan maupun di daerah terpencil untuk mempergunakan multimedia powerpoint dan camtasiastudio karena bagi siswa penggunaan multimedia sangat menyenangkan dan bermanfaat.
Multimedia berguna untuk membangun melek literasi, melek teknologi sejak usia dini, dan mengembangkan kemampuan multiliterasi berikutnya.
Oleh karena itu, diharapkan pemangku kepentingan, yaitu pihak sekolah, orang tua, masyarakat dan Pemda setempat membantu fasilitas komputer berikut ketersediaan jaringan listrik bagi daerah terpencil yang belum memiliki fasilitas tersebut.
terimakasih atas jawaban saudari , lalu bagaimana cara menanggulangi dengan jaringan internet yang kurang?
HapusSaya ingin menanggapi pertanyaan dari saudari munika, seperti yang sudah disampaikan mutia tadi dengan menggunakan powerpoint, karena bisa tidak menggunakan jaringan internet.
HapusDalam prinsip multimedia, multimedia mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar, grafik, audio/narasi, video, animasi, dan simulasi, apa yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan multimedia yang akan digunakan?
BalasHapusmenurut pendapat saya dalam pertanyaan anda ini, yang harus di pertimbangkan adalah kesesuaian materi pelajaran yang akan di sampaikan dengan media yang akan di gunakan, jika suatu materi itu cocok menggunakan vidio maka multimedia yang digunakan juga mengandung vidio namun jika dilihat menggunakan vidio dirasa tidak efektif dan efisien maka penyampaian materi tidak menggunakan vidio.
contohnya dalam mempelajari atom, atom merupakan sesuatu yang abstrak untuk dipelajari. seseorang lebih mengerti jika mempelajari atom dengan menggunakan alat peraga dari pada menggunakan vidio.
terimakasih atas jawaban saudari , lalu bagaimana cara kita melakukan hal tersebut didaerah yang tidak semua siswa ataupun sekolah memiliki sarana dalam menggunakan media.
HapusSaya Yulinda (A1C116027) ingin membantu menjawab pertanyaan nomor satu mengenai hal yang harus diperhatikan dalam membuat media pembelajaran. Berikut berbagai hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan multimedia pembelajaran :
BalasHapus1. Hati-hati menambahkan sesuatu yang menurut kita menarik, tetapi tidak ada kaitannya deng an pembelajaran.
2. Penambahan lagu/backsound bukanlah sebuah keharusan dalam pembuatan multimedia pembelajaran.
3. Pentingnya penambahan simulasi dalam multimedia pembelajaran, bukan sekadar animasi.
4. Pemilihan media pembelajaran interaktif hendaknya memperhatikan kesesuainnya dengan tujuan pembelajaran.
5. Pentingnya memperhatikan desain komunikasi visual dalam pembuatan multimedia pembelajaran, termasuk di dalamnya pemilihan warna.
6. Rumus Design Patter adalah : I = H + C (Interest = Harmony + Contrast)
7. Pola belajar desain bisa menggunakan prinsip ATM (Amati + Tiru + Modifikasi).
8. Bahasa teks harus komunikatif, tidak hanya copy paste dari buku.
Suara narrator jangan hanya sama persis dengan teks, tetapi lebih memahamkan siswa akan konsep.
9. Yang tak kalah pentingnya adalah originalitas, karena banyak ditemukan peserta ketika presentasi dan diminta mempraktekkan hanya bisa menjawab “lupa”
terimakasih atas jawaban saudari , tapi saya kurang paham mengenai "Rumus Design Patter adalah : I = H + C (Interest = Harmony + Contrast)" yang anda maksud, bisakah anda jelaskan
HapusUntuk prrtanyaan nomor 1.
BalasHapusPrinsip dan Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Sebagaimana sudah disinggung di muka, bahwa media pembelajaran tidak boleh digunakan secara serampangan. Ada kiat dan prinsip tertentu yang mesti diperhatikan agar media pemebelajaran dapat memberikan manfaat yang maksimal guna tercapainya tujuan pembelajaran.
Dalam pemilihan media pembelajaran menurut Sanaky[8], pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan:
a. Tujuan pembelajaran.
b. Bahan pelajaran.
c. Metode pengajaran.
d. Tersedia alat yang dibutuhkan.
e. Pribadi pengajar.
f. Minat dan kemampuan siswa.
g. Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Mulyani Sumantri[9] menggaris bawahi tentang prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran yang layak, yakni sebagai berikut:
a. Media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan ajar yang akan disampaikan.
b. Media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
c. Media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dari pengadaannya maupun penggunaannya.
d. Media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
Guna melengkapi prinsip-prinsip pemilihan media pembejaran, kiranya penting juga ditambahkan paparan yang disampaikan Azhar Arsyad. Ia memberikan beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran yang layak harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:
a. Media yang digunakan harus sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Isi dari media harus tepat untuk mendukung materi pelajaran, agar dapat membantu proses pembelajaran yang efektif, media harus sesuai dan selaras dengan kebutuhan pembelajaran dan kemampuan siswa.
c. Media sebaiknya praktis, luwes dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, yang mudah diperoleh, atau mudah dibuat oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun.
d. Guru terampil menggunakan media tersebut. Ini merupakan salah satu kriteria utama, apapun media yang digunakan guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat dari media ditentukan oleh guru yang menggunakannya.
e. Pengelompokan sasaran. Media yang layak dan efektif untuk sebuah kelompok kecil atau perorangan, belum tentu menjadi efektif jika digunakan dalam sebuah kelompok besar.
f. Mutu teknis. Pengembangan visual harus memenuhi persyaratan teknis tertentu, misalnya pada sebuah slide informasi utama yang disampaikan tidak boleh terganggu dengan elemen latar belakang.
Terimakasih atas jawaban saudara, bagaimana dengan daerah terpencil, media seperti apa yang bisa kita pakai
HapusBaiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan no 2
BalasHapusMenurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah
1. harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa,
2. pemilihan media hams secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa,
3. tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu,
4. pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar,
5. untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing media, dan
6. pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.
Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain :
1. sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran,
2. pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan,
3. pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat
a. sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
b. ketersediaan bahan media,
c. biaya pengadaan, dan
d. kualitas atau mutu teknik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah
1. media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar),
2. untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media pembelajaran,
3. pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa,
4. pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.
Terimakasih atas jawaban saudari, lalu apa yang menyebabkan kurang efektifnya suatu pemilihan media atau kesalahan pemilihan media?
HapusMenurut saya multimedia di daerah terpencil adalah media alat peraga yang dapat membantu guru dalam mendekripsikan suatu pembelajaran.
BalasHapusTerimakasih atas jawaban saudari, lalu apakah semua materi bisa menggunakan alat peraga
Hapusbaik saya akan menjawab permasalahan no 2
BalasHapusuntuk daerah terpencil lebih bagus menggunakan media lapangan atau percobaaan sara langsung sehingga siswa dapat memahami secara langsung. dikarenakan keterbatasan alat untuk daerah terpencil maka dibutuhkan kreatifitas dari guru untuk bisa membuat pembelajran yang menarik dan efektif sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai
yang harus di pertimbangkan adalah kesesuaian materi pelajaran yang akan di sampaikan dengan media yang akan di gunakan, jika suatu materi itu cocok menggunakan vidio maka multimedia yang digunakan juga mengandung vidio namun jika dilihat menggunakan vidio dirasa tidak efektif dan efisien maka penyampaian materi tidak menggunakan vidio.
BalasHapuscontohnya dalam mempelajari atom, atom merupakan sesuatu yang abstrak untuk dipelajari.